Selasa, 24 Juni 2014

Tugas Pasca Liburan


Selamat datang kembali di 1104..
Kali ini, saya mau nge-post tugas pasca liburan yang diberikan oleh sekolah saya tercinta... Tugas ini berupa Esai yang mengarah kepada Laporan kegiatan. Dan lagi, postingan saya kali ini bisa dibilang tugas kelompok, jadii ya kalo ada isi post yang sama seperti yang di bawah ini, itu bukanlah sebuah ketidaksengajaan atau bukan pula sebagai bentuk 'copy paste', melainkan karena memang kami mengerjakan bersama. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Sooo.. mohon saran dan komentarnya untuk artikel saya kali ini ya..
Selamat membaca... 


WEEKEND BERSAMA COFFEE
Oleh: Sherly Indriana, Saarah Khairunnisa, dan Zhangswe Ariandina Putri

Weekend merupakan salah satu hal yang ditunggu tunggu oleh banyak orang. Banyak hal menyenangkan yang dapat kita lakukan saat weekend, mulai dari tour ke luar kota, shopping bersama sahabat, atau kita juga dapat melakukan wisata kuliner.
Namun, bagi sebagian orang, terutama bagi kami para pelajar yang tinggal di asrama, mengisi weekend dengan hal-hal tersebut kurang memungkinkan, mengingat keadaan ekonomi dan sarana yang  kami punya sangatlah terbatas. Oleh karena itu, kami sebisa mungkin mengisi weekend dengan kegiatan yang tak banyak mengeluarkan biaya dan tentunya menghasilkan manfaat. Salah satunya adalah dengan  belajar bahasa inggris.
Bahasa inggris sering disebut-sebut sebagai universal language atau bahasa dunia. Hal tersebut dikarenakan penduduk di seluruh dunia menggunakan bahasa inggris sebagai media dalam berkomunikasi. Sehingga kita semua, terutama bagi generasi muda, mengemban kewajiban untuk paham dan mengerti bahasa inggris agar nantinya dapat bersaing dengan negara-negara maju yang ada di dunia. Namun, terkadang kewajiban itu menjadi sulit untuk dijalani, dikarenakan banyak hal, seperti keadaan perekonomian keluarga yang kurang mampu untuk membayar biaya sekolah dan les.
Pada akhir pekan lalu, kami menghabiskan waktu untuk belajar bahasa inggris melalui kegiatan  English Camp yang diselenggarakan oleh Coffee Samarinda (Community of Fun Easy English) di Kompleks STAIN Samarinda. Kami mengetahui kegiatan English Camp tersebut dari brosur yang di tempel pada mading sekolah kami. Berhubung saat itu di sekolah sedang tidak ada pembelajaran, hanya ada kegiatan classmeeting, kami pun memutuskan untuk mengikuti kegiatan English camp tersebut.
Kegiatan English Camp ini di mulai  pada tanggal 21 juni 2014 pukul 15.00 WITA dan berakhir pada 22 Juni 2014 pukul 16.30 WITA. Meskipun peserta kegiatan ini terbilang sedikit, namun hal itu tak menyurutkan semangat belajar para peserta dan juga anggota Coffee sendiri.
Selama kegiatan berlangsung, semua peserta diwajibkan untuk menggunakan bahasa inggris. Awalnya, para peserta memang terlihat bingung dan malu untuk berbicara dalam bahasa inggris. Namun, perlahan tapi pasti, para peserta mulai merasa nyaman dalam bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa inggris.
Selain para peserta menjadi lebih nyaman dalam bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa inggris, peserta Camp English ini juga mendapatkan banyak manfaat lainnya, diantaranya adalah bertambahnya wawasan mengenai bahasa inggris, mendapatkan teman baru, serta mendapatkan berbagai pengalaman-pengalaman baru yang tentunya tak akan mereka dapatkan di tempat lain.
Banyak hal yang dilakukan para peserta dalam kegiatan English Camp ini. Semua kegiatan tersusun sangat rapi dan pastinya sangat mengasyikkan. Kegiatan yang pertama kali kami lakukan adalah pembukaan acara. Acara dibuka dengan  sambutan-sambutan dari ketua panitia dan ketua organisasi. Kemudian, acara dilanjutkan dengan perkenalan diri dengan menggunakan bahasa inggris. Tak seperti biasanya, acara perkenalan diri itu juga diikuti dengan berbagi cerita tentang pegalaman dalam berbahasa inggris.
Setelah acara perkenalan itu selesai, kami dipersilahkan untuk istirahat. Waktu istirahat itu pun kami gunakan untuk melaksanakan solat Maghrib dan juga mandi. Namun, untuk mendapatkan air di sekitar camp tak semudah yang kami bayangkan. Ternyata, untuk mendapatkan air, kami harus berjalan menuju masjid yang jaraknya cukup jauh dari camp yang kami tempati.
Usai sholat maghrib, kami semua dikumpulkan di aula untuk melaksanakan makan malam bersama. Makanannya memang biasa saja, namun kebersamaan saat makan membuat semuanya terasa lebih nikmat. Setelah selesai makan malam, semua yang ada disana mengikuti salah seorang panitia menuju ke tanah lapang yang berada tak jauh dari camp kami.
Di tanah lapang, kami membuat sebuah lingkaran yang ditengahnya terdapat api unggun sebagai alat penerangan dan pengahangat tubuh dari angin malam yang cukup dingin pada saat itu. Di dalam lingkaran itu, kami bermain game ‘a wirewolf and the villagers’ yang tentunya masih menggunakan bahasa inggris. Dalam bermain game tersebut, kami semua dituntut untuk tetap fokus dalam mendengar dan melihat intruksi dari kakak-kakak anggota Coffee.
Setelah game itu berakhir, kami pun kembali menuju camp. Sesampainya di camp, kami kembali harus masuk ke dalam aula untuk mendapatkan pengajaran berupa kosakata dan tata bahasa inggris yang belum pernah kami ketahui sebelumnya. Meskipun saat itu hari telah larut, namun tak membuat semangat belajar kami luntur begitu saja.
Keesokan harinya, kami dibangunkan pada pukul 05.00 WITA untuk melaksanakan sholat subuh dan bersih diri. Setelah solat subuh, kami berkumpul di lapangan voli untuk senam kecil-kecilan, dan dilanjutkan dengan bermain ‘Tom and Jerry’. Kemudian, kami  kembali masuk ke dalam aula untuk sarapan pagi bersama.
Setelah sarapan, kami kembali di bawa menuju lapangan voli, dan disana kami bermain permainan yang sangat mengasah otak dan kecepatan. Dalam permainan tersebut kami harus secepat mungkin untuk menemukan petunjuk yang telah disebar. Petunjuk tersebut  berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai berbagai hal, yang berkaitan dengan dunia internasional maupun nasional.
Pertanyaan tersebut diberikan dalam bahasa inggris dan tentu saja kami harus menjawabnya dengan bahasa inggris juga. Kemudian apabila kami menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, kami  akan diberi pion yang terdapat sejumlah angka dibaliknya. Angka tersebut nantinya digunakan untuk membeli petunjuk baru sehingga kita dapat menjawab pertanyaan berikutnya.
Pertemuan dan sharing 
bersama Mr. John
Setelah permainan usai, kami kembali dikumpulkan di dalam aula. Namun, kali ini kami kedatangan seorang tamu istimewa. Seseorang yang berkewarganegaraan asing (bule), namanya Mr. John, salah satu guru bahasa inggris di SMP Bunga Bangsa.
Mr. John berbagi cerita tentang pengalaman hidupnya selama di Amerika, dan juga memberikan berbagai informasi-informasi yang tak pernah kami ketahui sebelumnya, seperti sistem pendidikan di Amerika, bagaimana mempelajari bahasa inggris dengan mudah, dan lain sebagainya. Selain itu, kami juga diperbolehkan untuk bertanya mengenai berbagai hal kepadanya, sehingga kami terpacu dan termotivasi untuk mempelajari bahasa inggris lebih dalam lagi.
Setelah pertemuan dengan Mr. John, kami dipersilahkan untuk melaksanakn sholat Dzuhur yang dilanjutkan dengan makan siang bersama. Setelah makan siang telah dilaksanakan, panitia mengadakan berbagai perlombaan. Perlombaan yang diselenggarakan antara lain, yaitu:
1.       Spelling Bee
Spelling bee adalah sebuah kompetisi dimana para peserta harus dapat mengeja huruf-huruf pada kata bahasa inggris yang diucapkan oleh panitia. Hal ini terdengar mudah, namun tak semudah yang kami bayangkan. Pada perlombaan ini, kami diharuskan memasang telinga dengan baik, apabila tertinggal satu huruf saja, kami pun akan dinyatakan gugur dalam perlombaan tersebut.
2.       Story telling
Story telling adalah kompetisi dimana para peserta harus menceritakan sebuah cerita baik berupa fabel, legenda, dan lain sebagainya dengan menggunakan bahasa inggris. Durasi penampilan ditentukan panitia, yaitu maksimal selama  7 menit. Dalam bercerita, peserta diharuskan menampilkannya dengan penghayatan dan mimik muka yang menceritakan keadaan tokoh tersebut, serta menceritakannya dengan semenarik mungkin, sehingga para penonton tertarik untuk menyimak cerita yang dipaparkan pembaca.

3.       Battle of brain
Battle of brain atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan cerdas cermat ini adalah sebuah kompetisi dimana terdapat berbagai macam soal yang berkaitan dengan artis, sains, teknologi, film, dan juga hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia.

Setiap peserta diperbolehkan mengikuti semua perlombaan. Setelah perlombaan selesai, acara terakhir yaitu penutupan dan sekaligus pengumuman pemenang-pemenang dari masing-masing lomba. Semua peserta yang juara mendapatkan medali dan sertifikat, dan mereka sangat bahagia, termasuk saya. Dan Alhamdulillah, saya mendapatkan juara 1 lomba story telling. 
Namun, dibalik kebahagian yang kami rasakan, kesedihan juga menyelimuti perasaan kami. Hal itu dikarenakan perpisahan yang mau tak mau akan terjadi. Meskipun hanya dua hari satu malam, tapi kami sangatlah akrab. Saat-saat perpisahan itu kami habiskan untuk berfoto bersama dan saling bertukar nomor ponsel.

***

Berada di English camp bersama Coffee Samarinda merupakan salah satu hal yang tak kan saya lupakan. Meskipun kegiatannya sederhana, namun kegiatan ini mendatangkan banyak manfaat. Nambah wawasan tentang bahasa inggris, nambah teman juga, nambah pengalaman juga, pokoknya masih banyak lagi deh manfaat +++ lainnya. Hehe.. Pokoknya saya rekomendasikan buat semua manusia di jagad raya ini, khususnya yang bertempat tinggal di Samarinda, untuk join di komunitas ini. Lumayan loh, ngisi waktu luang dengan belajar inggris, daripada hanya sekedar jalan-jalan di Mall kann..
Mau join?? Silahkan hubungi mereka, via facebook: Community of Fun Easy Engslish Samarinda
               









LAMPIRAN    :











Jumat, 20 Juni 2014

Contoh Esai

Nahh.. Kalau sebelumnya saya telah nge-post esai yang juara 5. kali ini, saya nge-post lagi esai saya, yang masih dalam proses penilaian oleh pihak sekolah alias belum diumumkan menang apa kagak :)). tapii, mohon doanya aja yahh.. Semoga saya menang lagi, kalo bisa sampai 3 besar, aminnn..
Oke, lanjut aja terus kebawah bacanya.. selamat membaca :)

                         Hayoo.. Pilih Sekolah atau Pacarrr??

                                                         Oleh: Sherly Indriana (X MIPA H)

Pacaran, kata yang mungkin tak asing lagi terdengar di telinga masyarakat luas, khususnya bagi kalangan pelajar. Pacaran bagi kebanyakan orang diartikan sebagai sebuah status penting pada hubungan dua insan manusia yang berlawan jenis, dimana mereka ‘mencoba’ untuk saling mengenal, memahami, dan menyayangi satu sama lain.
            Saat ini, pacaran sudah tidak mengenal usia. Mulai dari pelajar SMA, SMP, bahkan pelajar SD di Indonesia banyak yang telah maupun tengah berpacaran. Hal ini terdengar sangat memprihatinkan. Apalagi seperti yang kita ketahui, saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya keras untuk meningkatkan mutu pendidikan guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, apa yang dilakukan generasi mudanya? Pacaran. Sungguh memprihatinkan, bukan?
            Tujuan pacaran sendiri bagi sebagian orang adalah untuk mencari pasangan hidup yang dirasa cocok dan sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Jika cocok, mereka langsung lanjut ke tahap pelaminan. Namun, itu tujuan utama bagi mereka yang sudah cukup umur untuk menikah. Bagaimana dengan mereka yang masih duduk di bangku SMP atau SMA? Apakah tujuan mereka pacaran juga untuk menikah setelah lulus sekolah? Pastinya tidak. Jadi apa tujuan mereka pacaran?
            Menurut saya pribadi, tujuan mereka pacaran adalah hanya untuk bersenang-senang semata, dan sebagiannya lagi hanya untuk mengikuti trend serta sebagai gengsi-gengsian di kalangannya. Presepsi generasi jaman sekarang mulai berubah. Dahulu, orang yang bukan muhrim sangatlah tabu untuk  berdekatan, namun sekarang jauh berbanding terbalik keadaannya. Tidak ada rasa sungkan untuk berdekatan bahkan berpegangan tangan sekali pun kepada lawan jenis.
            Berbicara mengenai dampak dari berpacaran, ada yang mengatakan bahwa pacaran memiliki dampak positif terhadap kehidupannya, terutama terhadap prestasi belajar. Namun, tak sedikit pula yang mengatakan bahwa pacaran hanyalah membawa dampak negatif di dalam kehidupannya. Oleh karenanya, saya akan membahas dampak- dampak dari berpacaran baik itu positif maupun negatif berdasarkan sudut pandang saya sendiri dilihat dari berbagai aspek kehidupan.
            Yang pertama, apabila dilihat dari segi ekonomi, pacaran memiliki banyak dampak negatif. Semakin canggihnya teknologi membuat banyak anak zaman sekarang merasa tak lengkap apabila pacaran tanpa saling sms-an, telepon-an, twitter-an, facebook-an, dan lain sebagainya. Semua itu tak cuma-cuma harganya, minimal harus punya pulsa.
Hal ini dapat mengakibatkan sebuah ketergantungan seorang pelajar dalam mengkonsumsi pulsa, dan juga mengakibatkan timbulnya rasa ‘keinginan yang selalu ingin dipenuhi’ oleh orang tuanya. Bahkan yang lebih parah, hal tersebut juga dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kasus pencurian akibat ketergantungannya terhadap pemakaian pulsa.
Selain itu, kebanyakan orang yang berpacaran juga membuktikan rasa cintanya dengan memenuhi segala permintaan sang pacar. Mulai dari mentraktir makan, membelikan baju, nonton bareng di bioskop, dan masih banyak lagi. Hal ini membuktikan bahwa orang yang berpacaran jauh lebih berperilaku konsumtif dari manusia pada umumnya.
Yang kedua, dilihat dari sisi pergaulan di lingkungan masyarakat. Pacaran membuat seseorang menjadi lebih tertutup dan lebih mengedepankan kepentingan dirinya bersama pacarnya. Hal ini mungkin terkesan egois, waktu yang ia punya lebih banyak digunakan untuk berduaan bersama pacar dibandingkan bersama teman, sahabat, bahkan keluarga.
Namun, tak semua orang yang berpacaran mengalami hal seperti itu. Apabila seseorang berpikir bijak, maka ia akan tetap mengedepankan kepentingan umum dan mengambil manfaat dari berpacaran berupa memperluas pergaulan dan memperbanyak kawan.
Apabila dilihat dari sisi budaya, pacaran jaman sekarang juga sungguh berdampak negatif. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, dahulu sungguh  tabu rasanya walaupun hanya memandang lawan jenis yang bukan muhrimnya. Namun sekarang, rasanya begitu bebas terjadi. Dulu juga tidak ada kata pacaran, yang ada kata perjodohan dan langsung pernikahan. Namun, kata perjodohan kini sudah dianggap kolot atau ‘tak jaman’ lagi bagi kebanyakan orang.
Yang keempat, apabila dilihat dari segi agama, sudah sangat jelas sekali terlihat larangannya dalam berpacaran. Allah pun telah mengatakan di dalam Al-Quran bahwa pacaran termasuk kedalam perbuatan yang mendekati zina. Takutnya saja, ketika kita sedang berduaan dengan pacar, ada setan yang membisikkan kepada kita untuk berbuat hal-hal yang menjerumuskan kita kepada dosa.
Dari segi kejiwaan, menurut saya, orang yang berpacaran lebih bersifat tempramental, lebih egois dari sebelumnya, dan rentan mengalami stress. Seperti yang kita ketahui, di dunia ini tidak ada yang abadi, kecuali diri-Nya, Tuhan yang menciptakan kita beserta alam semesta ini. Begitu pula halnya dengan pacaran, apalagi bagi mereka yang mengalami yang namanya cinta monyet. Cinta terkesan hanya datang dan pergi semaunya. Ketika ia pergi, apakah kita sanggup menghadapinya?
Ada yang dapat menghadapinya dengan tabah, namun tak sedikit juga yang tak sanggup menghadapinya. Masih sayang, masih cinta, dan beribu alasan lainnya yang menunjukkan ketidakrelaannya untuk berpisah dengan sang pacar. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya tekanan mental, sehingga tak jarang orang yang sedang putus cinta mengalami stress ringan dan berat sekali pun.
Yang terakhir dan yang utama menurut saya, apalagi dikarenakan oknum-oknum berpacaran pada umumnya adalah kalangan pelajar, adalah dampak pacaran dilihat dari segi pendidikan.
Cukup banyak orang yang mengaku bahwa prestasinya meningkta sejak ia berpacaran. Pada kenyataannya, memang ada saja mereka yang seperti itu, prestasi belajarnya naik semenjak pacaran. Ini dikarenakan adanya sebuah motivasi yang tumbuh di dalam diri mereka. Timbulnya rasa gengsi dan malu ketika pasangannya mengetahui nilai pelajarannya jelek, sehingga ia termotivasi untuk terus mendapatkan nilai yang tinggi.
Namun, saya kira, tak sedikit pula orang yang prestasinya menurun semenjak ia pacaran. Hal ini dikarenakan banyak hal, diantaranya adalah karena timbulnya rasa malas belajar serta dikarenakan pacarannya sangat berlebihan sehingga lupa belajar dan menganggap pacarlah segala-segalanya.

Kesimpulannya, pacaran itu tergantung dari siapa dan bagaimana kita memaknainya serta menyikapinya. Ambil nilai positifnya, buang yang negatifnya. Namun, apabila kita masih dapat mencegah, kenapa tidak? Lakukanlah pencegahan, sebelum semuanya terlambat.

Contoh Esai

SMAN 10 Samarinda, sekolah saya, merupakan salah satu sekolah yang menekankan kepada siswa-siswinya agar selalu berpikir kritis terhadap segala bentuk permasalahan di dalam kehidupan. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, SMAN 10 Samarinda mengadakan kegiatan rutin tiap semester berupa lomba membuat esai atau artikel oleh siswa yang didalamnya berisi tentang pandangan siswa terhadap suatu hal. Alhamdulillah, dalam perlombaan tersebut, saya meraih juara 5. Yaaa, lumayan lah bagi saya sebagai pemula. 
Kali ini, saya mau nge-post esai saya yang berhasil mendapatkan juara 5 tadi. Namun, karena saya disini masih sebagai pemula yang pastinya tak luput dari kesalahan, saya sangat memohon kepada pembaca, apabila ada kritik dan saran, tolong diberikan komentar kepada saya. 
Akhir kata, semoga esai saya dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. :)


         Budaya Malu, Budayanya Indonesia

                      oleh: Sherly Indriana (X MIPA H)

Peraturan merupakan segala sesuatu yang sengaja dibuat untuk menertibkan masyarakat yang ada didalamnya. Lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, bahkan dalam lingkungan negara, semuanya memiliki peraturan yang harus ditaati.
Namun, pada kenyataannya peraturan yang dibuat kerap kali dilanggar. Penyebab mereka melanggar peraturan tersebut adalah mereka belum terbiasa dengan peraturan baru yang mungkin sangat berbanding terbalik dengan peraturan sebelumnya. Selain itu, faktor lain penyebab pelanggaran adalah kurangnya penanaman budaya malu dalam diri masing-masing.
Budaya malu mungkin sering dianggap sepele, namun budaya malu inilah yang membangun dan menentukan bagaimana pribadi kita kedepannya. Logikanya, jika semua orang memiliki budaya malu, maka tak akan ada yang namanya pelanggaran. Dan jika tidak ada pelanggaran, maka Indonesia akan lebih aman dan sejahtara masyarakatnya. Maka, penanaman budaya malu yang dimulai dari diri kita sangat berdampak besar bagi kemajuan negara yang kita cintai ini, Indonesia.
            Budaya malu merupakan sebuah pola hidup masyarakat yang dimana terdapat sebuah kesadaran dari diri sendiri untuk tidak melakukan hal-hal yang kurang pantas dilakukan. Mengingat budaya kita, budaya timur merupakan budaya yang menjunjung tinggi aspek sopan santun, maka budaya malu sudah seharusnya diterapkan disegala lingkungan kehidupan, salah satunya adalah lingkungan pendidikan, lingkungannya para pelajar.
            Di tempat pendidikan, yaitu sekolah, mungkin kita sering menjumpai slogan-slogan yang berbau budaya malu, seperti “Tumbuhkan Budaya Malu di Sekolah” atau “Saya Malu ketika Saya Datang Terlambat”, dan masih banyak lagi. Hal tersebut membuktikan bahwa sekolah dan lembaga pendidikan sangat menginginkan budaya malu ini sudah tertanam sejak kita semua masih duduk di bangku sekolah.
Selain slogan, di lingkungan sekolah kita juga sering menjumpai poster-poster yang berisi tentang “7 Budaya Malu di Sekolah”, yang isinya adalah sebagai berikut:
  1. Saya malu karena datang ke sekolah terlambat.
  2. Saya malu karena tidak mengerjakan PR.
  3. Saya malu karena mencontek.
  4. Saya malu karena tidak berseragam rapi dan sesuai ketentuan.
  5. Saya malu karena tidak berperan aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan sekolah.
  6. Saya malu karena tidak memiliki tata krama dan sopan santun.
  7. Saya malu karena belajar tidak berprestasi.

            Namun, seperti halnya yang sudah saya sebutkan di atas, saat ini tak jarang kita temukan pelajar yang tak berbudaya malu. Hal tersebut sudah sangat nyata terlihat dan sudah mulai menjadi kebiasaan mereka. Sungguh hal ini sangat memprihatinkan, apalagi itu semua dilakukan oleh putra-putri generasi penerus bangsa Indonesia.
Berikut ini beberapa contoh kecil mengenai rendahnya budaya malu di kalangan pelajar Indonesia.
            Pertama, datang ke sekolah terlambat. Pastinya kita sering mendengar pepatah inggris yang mengatakan “time is money” yang artinya waktu adalah uang. Misalnya Anda adalah seorang pemimpin perusahaan tambang batu bara terbesar di Kalimantan Timur. Anda berencana untuk bekerja sama dengan sebuah perusahaan transportasi laut yang ada di Jawa sehingga bisnis Anda akan semakin lancar. Ketika Anda terlambat 5 detik saja dalam meeting tersebut, mungkin Anda akan kehilangan uang bermilyar-milyar bahkan hingga bertriliyun-triliyun rupiah. Percaya atau tidak, kita semua harus percaya, karena sudah banyak orang yang mengalami hal tersebut. Sehingga dapat kita simpulkan, betapa berharganya waktu dalam hidup kita, meskipun itu hanya sepersekian detik.
Hal tersebut juga berlaku ketika kita datang terlambat. Ketika kita terlambat masuk sekolah, biasanya akan banyak bermunculan alasan-alasan yang kita katakan agar kita tidak terkena sanksi dari guru piket atau lainnya. Mungkin alasan tersebut dapat dimaklumi oleh guru piket dan kita diperbolehkan memasuki ruang kelas tanpa hukuman.
Namun, tahukah Anda? Secara kasat mata, kita mungkin tidak mengalami kerugian karena kita tidak dihukum guru piket. Namun, sebenarnya kita mengalami sebuah kerugian yang sangat besar. Kalau kerugian itu kita anggap sebagai luka, maka ketika kita terlambat berarti kita mengalami sebuah luka yang amat dalam yang dimana luka tersebut tidak ada obatnya.
Luka yang dimaksud adalah ketika kita kehilangan satu dua materi pelajaran yang telah dibahas pada lima menit pertama ketika masuk jam pelajaran. Bisa kita bayangkan bukan, bagaimana rasanya ketika yang lain sudah mengerti hingga materi B, sedangkan kita tidak. Itulah salah satu dari sekian banyak dampak tak kasat mata dari keterlambatan kita masuk ke sekolah. Selain itu, dampak tersebut juga terjadi ketika kita meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran selesai dan mengabaikan penjelasan guru yang mengajar di depan kelas.
Yang kedua adalah tidak mengerjakan dan mengumpulkan PR (Pekerjaan Rumah) atau tugas dengan tepat waktu. Padalah, dalam poster yang banyak ditempel di lingkungan sekolah, telah jelas disebutkan “Saya Malu ketika saya tidak mengerjakan PR”.
Sekolah merupakan lembaga yang tidak hanya mengajarkan, tapi juga mendidik kita agar bisa menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa, dan tanah air Indonesia. Kita dididik dan dipersiapkan sebagai generasi-generasi penerus bangsa, menjadi pemimpin Indonesia kelak. Oleh karena itu, sejak belajar di sekolah, kita sudah banyak dituntut untuk terus bekerja keras dan bertanggung jawab dengan PR atau tugas kita masing-masing.
Jikalau kita tak bisa menyelesaikan tugas itu tepat waktu, berarti kita telah gagal dalam me-manage atau mengatur diri dan waktu belajar kita. Kalau kita saja sudah tidak bisa mengatur diri kita sendiri, bagaimana kita bisa mengatur hidup berjuta-juta orang lainnya di negeri ini saat kita menjadi Presiden nantinya? Oleh karenanya, sudah sepatutnya kita malu karena kita tidak mengerjakan PR.
Lalu bagaimana dengan mencontek? Kita semua pastinya tahu bahwa mencontek itu merupakan tindakan yang tak terpuji, karena mencontek sebagian dari mencuri. Mungkin dengan mencontek kita mendapatkan nilai sempurna. Tapi bagaimana dengan kerugian dari mencontek?
Mencontek itu merugikan diri sendiri dan orang lain. Memang kita mendapatkan nilai sempurna ketika mencontek PR teman, tapi apakah bisa kita mendapatkan kembali nilai tersebut ketika ulangan harian? Mungkin saja bisa.
Ada yang bisa karena dirinya taubat dan belajar keras untuk mendapat nilai sempurna itu lagi, berarti dia menjalani ujian dengan jalan yang halal. Namun, ada juga orang yang memutuskan untuk kembali mencontek jawaban ujian temannya, yang berarti dia kembali mendapatkan nilai dengan jalan yang haram.
Jika dia terus menerus melakukan perbuatan haram dan tak terpuji seperti itu, mungkin dampaknya belum terlihat saat ini, tapi 10 hingga 20 tahun kedepan dalam hidupnya. Ketika ia memasuki dunia kerja, ia tak punya modal dan skill apapun karena semua hasil belajarnya adalah hasil dari mencontek.
Apakah kita mau terus mencontek dan menjadi orang bodoh saat bekerja nantinya? Tentu tidak, bukan? Oleh karena itu, berhentilah untuk mencontek mulai dari sekarang. Tanamkan prinsip lebih baik nilai redah hasil keringat sendiri, daripada nilai sempurna tapi mencuri keringat orang lain.
Kemudian yang keempat adalah tidak berseragam dan beratribut sekolah dengan  lengkap, rapi, serta sesuai ketentuan. Tak hanya kebersihan, kerapian pun merupakan sebagian dari iman. Oleh karenanya, kita dituntut untuk rapi dalam berseragam. Selain itu, kalau kita rapi dalam berseragam, enak dan nyaman juga dipandang oleh orang lain.
Kita diwajibkan untuk menggunakan seragam lengkap karena seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, dalam bersekolah kita dituntut untuk belajar disiplin. Dengan memakai seragam lengkap berarti kita menunjukkan bahwa kita adalah anak Indonesia yang disiplin dan taat pada peraturan yang ada.
Contoh pelanggaran budaya malu lainnya adalah tidak memiliki tata krama dan sopan santun dalam berkata dan berperilaku. Kita semua tahu bahwa masyarakat timur sangat menjunjung tinggi nilai sopan santun dalam kehidupan. Tak hanya sopan kepada yang lebih tua, tapi juga kepada yang lebih muda dan juga kepada orang yang sebaya dengan kita.
Hal tersebut sesuai dengan kata orang zaman dahulu yang mengatakan bahwa kalau kita ingin dihargai, maka kita harus terlebih dahulu menghargai orang lain. Karena begitu pentingnya, maka tak berlebihan apabila di Indonesia terdapat undang-undang yang mengatur tentang menghargai hak orang lain dan adanya hak asasi manusia dalam diri masing-masing orang.
Sehubungan dengan hak, mungkin sering kita dengar dan banyak kita temukan masalah pelajar berdemonstrasi untuk meminta haknya. Misalnya saja demonstrasi penuntutan hak hari libur di depan sekolah. Seharusnya kita malu karena hanya bisa menuntut saja tapi tidak melakukan kewajiban sebagaimana mestinya. Kewajiban kita ketika bersekolah adalah belajar, bukan untuk libur dan having fun.
Pertanyaannya, apakah pelajar yang berdemo itu sudah belajar dengan sebaik-baiknya dan telah banyak mengukir prestasi untuk sekolah? Prestasi yang baik ataukah buruk? Seharusnya para pelajar memprioritaskan berpikir dalam hal  apa dan prestasi yang bagaimana yang dapat diberikan kepada sekolah, bukannya menuntut hal-hal yang mengurangi jam kegiatan belajar di sekolah.
Selain itu, sebagai pelajar kita juga harus mulai berpikir untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik, bukan ‘seadanya yang penting ada’ atau ‘seadanya yang penting kumpul’. Mungkin tidak sempurna hasilnya, karena tidak ada yang memiliki kesempurnaan di dunia ini selain Dia, tapi proses yang kita jalani dalam berusaha melakukan yang terbaik tersebut dapat menjadikan diri kita untuk tidak mudah puas atas apa yang kita dapatkan. Sehingga kita akan terus berusaha dan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru.
Kesimpulannya, untuk menjadi negara yang besar kita harus memulainya dari hal-hal yang kecil. Kita dapat memulainya dari diri masing-masing dengan menanamkan budaya malu dalam berkehidupan di lingkungan sekolah, tempat kita menuntut ilmu. Kalau dari kecil malu sudah tertanam dalam diri kita, maka ketika kita besar nanti dan kita menjadi pemimpin bangsa ini, kita tak akan malu-maluin. Kita menjadi pemimpin yang dapat menjadikan ‘bangsa Indonesia berbudaya malu’ bukan ‘budaya Indonesia bikin malu’.






Contoh Teks Berita

       
                               Persiapan Menghadapi UN Matematika tahun 2012 di SMP YPPSB
         

         SMP YPPSB - Banyak orang merasa bahwa matematika itu sangat sulit. Hal ini juga di rasakan oleh sebagian besar siswa - siswi kelas 9 SMP YPPSB yang akan mengikuti Ujian Nasional matematika tanggal 25 April  2012 nanti. Tidak hanya siswa - siswinya yang harus melakukan berbagai persiapan. Tetapi, guru - gurunya juga harus turut berpatisipasi dalam mempersiapkan murid - muridnya menuju Ujian Nasional. Seperti halnya yang dilakukan di kelas 9e.
      Siswa kelas 9e SMP YPPSB melakukan kegiatan belajar tambahan matematika bersama wali kelas sekaligus guru matematika mereka, ibu Henny Rosdiana. Kegiatan belajar tambahan itu, kata ibu Henny, dilakukan untuk mengulang sekaligus melatih terus kemampuan matematika mereka.
       Kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari sabtu ini, oleh ibu Henny tidak diwajibkan untuk selalu datang, tetapi siapa yang mau saja. “Kalau saya sih masuk terus. Karena, belajar bareng-bareng itu asyik. Banyak–banyak latihan demi membanggakan orang tua dan kebaikan diri sendiri,” ungkap Badzlina, salah satu siswi kelas 9e. Kegiatan ini di mulai sejak tanggal 21 januari 2012.
         “Kegiatan ini biasanya kami mulai sekitar jam sembilan pagi di kelas 9e,“ ujar Fina, sapaan Badzlina sehari-hari. Sebagian dari mereka mengatakan, bahwa sampai saat ini kesiapan mereka menuju UN matematika telah mencapai 75% - 90%. “Saya targetkan kepada seluruh siswa kelas 9e mendapat nilai sempurna untuk matematika di UN nanti,“ ujar ibu Henny.
          “Biasanya, mereka saya kasih soal, lalu saya biarkan mereka mendiskusikannya. Jika  ada yang sulit akan kami bahas bersama,” ungkap ibu Henny.
          “Dengan selalu melatih diri mengerjakan soal soal matematika, mereka akan terbiasa dan itu sangat memudahkan mereka saat mengerjakan UN matematika nantinya,” katanya.
Siswa kelas 9e SMP YPPSB melakukan kegiatan belajar tambahan matematika bersama wali kelas sekaligus guru matematika mereka, ibu Henny Rosdiana. Kegiatan belajar tambahan itu, kata ibu Henny, dilakukan untuk mengulang sekaligus melatih terus kemampuan matematika mereka.
          Kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari sabtu ini, oleh ibu Henny tidak diwajibkan untuk selalu datang, tetapi siapa yang mau saja. “Kalau saya sih masuk terus. Karena, belajar bareng-bareng itu asyik. Banyak–banyak latihan demi membanggakan orang tua dan kebaikan diri sendiri,” ungkap Badzlina, salah satu siswi kelas 9e. Kegiatan ini di mulai sejak tanggal 21 januari 2012.
             “Kegiatan ini biasanya kami mulai sekitar jam sembilan pagi di kelas 9e,“ ujar Fina, sapaan Badzlina sehari-hari. Sebagian dari mereka mengatakan, bahwa sampai saat ini kesiapan mereka menuju UN matematika telah mencapai 75% - 90%. “Saya targetkan kepada seluruh siswa kelas 9e mendapat nilai sempurna untuk matematika di UN nanti,“ ujar ibu Henny.
              “Biasanya, mereka saya kasih soal, lalu saya biarkan mereka mendiskusikannya. Jika  ada yang sulit akan kami bahas bersama,” ungkap ibu Henny.
             “Dengan selalu melatih diri mengerjakan soal soal matematika, mereka akan terbiasa dan itu sangat memudahkan mereka saat mengerjakan UN matematika nantinya,” katanya.

Kamis, 19 Juni 2014

10 Nama latin Tumbuhan beserta Khasiatnya


Haii guyss.. ketemu lagii sama anak 1104 :). Kali ini, saya mau berbagi info tentang nama nama tumbuhan latin. Post saya kali ini, merupakan rangkuman modul yang pernah saya dapat saat akanmengikuti perlombaan Cerdas Cermat Lingkungan Hidup tahun 2012 lalu di Kota Bontang. Yaudah, langsung aja yukk dibaca... semoga bermanfaat guyss :)

1. Adenanthera pavonina Linn. 
   FABACEAE 









Adenanthera pavonina Linn
Sinonim: 
Adenanthera gersenii Scheffer 

Nama Lokal: 
Saga, saga utan, kitoke laut, segawe sabrang, sogo telik, saghabinek, saghanal, bibilaka. 

Ciri-ciri: 
Pohon dengan batang yang berkayu dan bercabang. Daun majemuk dengan letak berseling. Tangkai daun berwarna coklat keunguan. Bunga majemuk, berbentuk bulir, berkelamin dua dan terletak di ujung batang/ketiak daun. Warna tangkai bunga seperti tangkai daun. Kelopak bunga berbentuk corong, pecah dan berwarna hijau pucat. Mahkota bunga berbentuk bintang dan berwarna kuning. Benang sari berwarna hijau pucat dengan panjang ±1 cm. Tangkai putik berwarna putih dengan panjang ±8 mm. Kepala sari berbentuk bola kecil dan berwarna coklat muda agak putih. Buah polong seperti pil dengan buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna coklat. 

Khasiat: 
Akar berkhasiat sebagai obat luka, rematik dan mencuci rambut. Kulit batang digunakan untuk mencuci rambut.

2. Areca catechu Linn.
     ARECACEAE/PALMAE

pohon pinang


Nama daerah:
Pinang, gahat, kahat, taan, jambe, pining, ugal, buwah, oea, pua, uhu, boea, au, keu, wuha, luguto, luguto, poko, isue, bia, aiisu, bua, hua yain, hual, soin, elu, mela, molulu, hena, ena.

Ciri-ciri:
buah tumbuhan pinang
Pohon dengan tinggi  10-30 m, diameter 15-20 cm dan berwarna hijau kecoklatan. Daun majemuk, berupa roset batang, bentuk pita, ujung robek, bergerigi, tepi rata dengan panjang ±80 cm. Tangkai daun pendek, berpelepah, panjang ±80 cm dan berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir dan terletak di ketiak daun. Bunga betina dan bunga jantan tersusun dalam dua baris dan beralur. Bunga jantan berwarna putih kekuningan. Bunga betina berwarna hijau. Buah buni, bulat telur dan berwarna merah jingga. Biji satu, bulat telur dan berwarna kuning kecoklatan.
Khasiat:

Biji berkhasiat sebagai obat cacingan, luka baru, batuk, peluruh haid, pelangsing tubuh, peluruh air seni, pencahar, koreng, sakit gigi dan gusi. Daun berkhasiat sebagai obat sakit pinggang, kudis dan antiseptik.

3. Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.
     ARECACEAE/PALMAE         

Sinonim: Arenga saccharifera Labiil.

Nama daerah:
Aren, bakjuk, pangguh, pola, agaton, anau, poko benda, peto, paula, biluluk, hanau, hano, indru.

Ciri-ciri:
Pohon tegak dengan tinggi 15-30 m. Batang bulat dengan diameter ±65 cm berwarna hijau kecoklatan. Daun majemuk menyirip. Anak daun berbentuk pita. Bunga majemuk dalam tandan dengan rangkaian bunga menggantung dan tumbuh dari ruas-ruas batang. Buah lonjong berbiji  3. Kulit buah mengandung asam oksalat yang dapat menyebabkan rasa gatal.
Khasiat:
Akar berkhasiat sebagai obat batu ginjal, peluruh air seni dan peluruh haid. Getah hasil sadapan berkhasiat sebagai obat sariawan, pencahar, radang paru-paru, disentri dan wasir. Sabut buah berkhasiat sebagai obat gatal.




           ASPLENIACEAE

Sinonim: 
Asplenium ficifolium Goldm., Thamnopteris nidus (Linn.) C. Presl., Neottopteris rigida Feé.
Nama daerah:
Paku sarang burung, kadaka (Jawa).
Ciri-ciri:
Paku-pakuan dengan tinggi 1,5 m. Akar pendek dan bersisik. Daun tunggal, tulang daun menyirip, rapat berjejal, duduk atau bertangkai sangat pendek. Daun berbentuk lanset seperti pita dengan pangkal menyempit, lancip. Tepi daun rata dengan panjang 40-120 cm dan lebar 2,5-25 cm. Ibu tulang daun dari bawah, berwarna coklat mengkilat. Tulang daun lateral banyak dan letaknya sejajar. Spora terdapat pada sori yang berada pada bagian pangkal yang berwarna coklat dan berbentuk seperti sarang. Di alam, tumbuhan ini bersifat epifit.
Khasiat:
Daun berkhasiat sebagai obat penyubur rambut


5. Cananga odorata (Lmk.) Hook. F. & Thoms.
    ANNONACEAE


Sinonim: Canangium odoratum Baill., Uvaria odorata, Cananga scortechinii.
Nama daerah:
Kenanga, ylang-ylang, kasar, selanga, semanga, tenanga, nurai, inangai, kangana, kananga, wangsa, sandat, sandat kananga, sandat wangsa, tenaga, wanggulita, sepalen, sapalen, ngana-ngana, lalangiran, amok, wungurer, pum-pum, luit, bunga kacik, lomulilano, salapin, kupa apale, kupa lena.

Ciri-ciri:
Pohon berukuran sedang dengan tinggi hingga 35 m. Daun mengertas dengan bentuk memanjang, panjang 5-20 cm dan lebar 3,5-10 cm. Daun ini sangat rapuh bila kering. Tangkai daun mempunyai panjang 0,5-2,5 cm. Bunga menggandul, menggugus, berwarna kuning kehijauan dan beraroma sangat harum. Daun kelopak berjumlah 3 helai dan daun mahkota berjumlah 6 helai. Buah melonjong dan bertangkai sepanjang 1,5 cm.

Khasiat:
Tumbuhan ini berkhasiat sebagai obat nyeri haid, malaria, asma, sesak nafas, bronkhitis, kudis dan digunakan sebagai jamu sehat setelah melahirkan. Minyak kenanga digunakan untuk kosmetik yang berfungsi untuk mengurangi garis penuaan, meningkatkan pertumbuhan sel baru, mengobati jerawat, mengatasi.

6. Casuarina equisetifolia L.
     CASUARINACEAE


Sinonim: Casuarina litorea L., Casuarina equisetifolia J. R. & G. Forster., Casuarina muricata Roxb.

Nama daerah: Cemara laut, eru.
Ciri-ciri:
Pohon dengan tinggi 6-35 m dan diameter mencapai 50 cm. Kulit batang coklat keabu-abuan muda. Kulit batang muda halus dan kulit batang tua kasar, tebal serta beralur. Kulit batang dalam berwarna kemerahan dan berbau harum. Daun berjarum, terdiri dari 7-8 daun di tiap nodus dan tersusun melingkar. Bunga jantan berbentuk bulir memanjang. Bunga betina berbentuk kerucut. Buah berbiji satu dan berwarna coklat gelap. Biji dengan perkecambahan.


Khasiat :
Akar berkhasiat sebagai obat disentri, diare dan sakit perut. Rebusan ranting untuk menyembuhkan bengkak-bengkak. Bubuk dari kulit batang dapat menyembuhkan jerawat. 


7. Durio zibethinus Murr.
    BOMBACACEAE

Sinonim:
Durio acuminatissima Merr.
Nama daerah:
Durian, deureuyan, duren, drotong, derian, aduria, duria, duriang, duliango, dulen, kadu, dhurin, dahuyan.
Ciri-ciri:
Pohon dengan tinggi 15-30 m. Batangnya berwarna putih kehijauan. Daun tunggal berbentuk elips dan memanjang. Punggung daun berwarna perak. Buah kapsul, bulat atau bulat telur, panjang 15-30 cm, garis tengah 13-15 cm, dan berduri tajam. Warna buah ketika masih muda hijau dan setelah tua kuning. Biji bulat telur, diameter ±3 cm, dilapisi selaput biji dan berwarna kuning.
Khasiat:
Akar berkhasiat sebagai obat sakit demam dan sakit kulit. Daging buah berkhasiat sebagai tonik dan penghangat badan. Kulit buah berkhasiat sebagai obat beri-beri, pelancar haid, dan mempermudah buang air besar. Daun berkhasiat sebagai obat cantengan dan sakit kuning.


8. Eurycoma longifolia Jacq.
     SIMARUBACEAE

 

Nama daerah: Pasak bumi


Ciri-ciri :

Perdu dengan tinggi mencapai 20 m. Daun bersirip tunggal. Helai daun tidak akan hancur karena berserat sutra. Anak daun berjumlah 7-13 dan letaknya berhadapan. Akarnya tunggang dan lurus ke dalam tanah tanpa cabang.

Khasiat :
Semua bagian dari spesies tersebut menurut masyarakat di sekitar kawasan hutan dianggap aktif sebagai obat, tetapi akarnya lebih dihargai dan dianggap lebih berkhasiat dari bagian lain tanaman ini. Tumbuhan ini berkhasiat sebagai obat kuat tradisonal, peluruh air seni, diabetes, darah tinggi, rematik, demam, sakit kepala, luka, kudis, disentri, bengkak, leukemia, tumor, malaria dan radang.
Bagian akarnya biasa dibuat berbagai bentuk wadah minuman seperti bentuk cangkir dan mangkuk, sehingga dengan demikian khasiat dari pasak bumi dapat diperoleh ketika minum dengan wadah tersebut.

9. Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn.
    LAURACEAE
               
Nama daerah: Ulin, kayu besi.

Ciri-ciri:
Pohon dengan tinggi hingga 40 m dan tidak ada banir. Permukaan batang bersisik seperti kertas. Daun tunggal berbentuk elips atau memanjang. Letak daun berseling. Buah melonjong, menyilinder, panjang hingga 15 cm dan garis tengah hingga 8 cm.

Khasiat:
Daun muda berkhasiat sebagai obat ginjal. Bagian biji bisa digunakan untuk menghitamkan rambut dan menumbuhkan rambut.


10. Ficus benjamina Linn.
       MORACEAE

Sinonim: Ficus microcarpa, Linn, Ficus nitida Auctt., Ficus retusa Auctt., Ficus retusa Auctt. Non Linn.

Nama daerah: Ara, beringin, caringin, waringin.

Ciri-ciri:


Pohon dengan tinggi 20-25 m. Permukaan batang kasar dan berwarna kehitaman. Tajuk pohon merunduk. Pada batang keluar akar udara. Daun tunggal berbentuk elips atau memanjang, tata letak daun spiral dan bergetah putih. Buah ara berbentuk bulat dengan panjang 0,5-1 cm. Warna buah ketika masih muda hijau dan setelah tua berwarna merah. Biji bulat, keras dan berwarna putih.
Khasiat:
Tumbuhan ini berkhasiat untuk mengatasi sawanan pada anak-anak. Akar udara berkhasiat sebagai obat pilek, demam tinggi, radang amandel, nyeri sendi pada rematik, dan luka terpukul (memar). Daun berkhasiat untuk mengatasi influenza, radang saluran pernafasan, batuk rejan, malaria, radang usus akut, disentri, dan kejang panas pada anak.